Selasa, 19 Oktober 2010

Tips Memulai Hari dengan Cerah

Tips Memulai Hari dengan Cerah

Hari yang cerah bukan ditandai dengan matahari yang
bersinar terang atau udara yang sejuk, melainkan dari
hati dan pikiran yang segar. Kecerahan suatu hari
dimulai dari diri anda sendiri. Kita tahu bahwa
sesuatu yang dimulai dengan baik merupakan separuh
dari pencapaian tujuan.

Karena itu, memulai aktivitas hari ini dengan
kecerahan suasana adalah modal besar untuk
menyelesaikan hari dengan baik pula. Bagaimana memulai
hari dengan cerah sangat dipengaruhi oleh pola hidup
kita.

Berikut beberapa tips ringan agar kita bisa memulai
hari dengan cerah.

1--Mulailah dari malam hari.
Kita tak bisa berharap bangun dengan segar jika di
malam harinya tak cukup tidur nyenyak. Hari esok yang
cerah dimulai dari malam ini. Bila anda
masih mempunyai masalah, yakinlah masih ada waktu esok
untuk menyelesaikannya lebih baik lagi. Malam ini, beristirahatlah
sebaik-baiknya.

2--Bangun pagi lebih pagi.
Bangunlah lebih pagi daripada terbitnya matahari.
Jumpai keheningan dan kesunyian. Pagi buta adalah saat
yang tepat untuk menemukan sisi damai
dalam diri anda.

3--Damaikan pikiran dan tentramkan jiwa
Jangan terburu melakukan aktivitas. Resapi saja
suasana pagi yang damai ini. Berdoa,sampaikan syukur
atas hidup yang masih diberikan pada kita
dan bersaat teduh.

4--Segarkan tubuh.
Minum air. Hirup aroma tea atau kopi yang menyegarkan. Berjalan-jalanlah
keluar. Pompa udara banyak-banyak ke dalam paru-paru. Lakukan olahraga
ringan, Mandi dengan air segar. Bersihkan tubuh baik-baik. Tetaplah
mengingat janji anda tadi pagi untuk melakukan sesuatu yang berguna bagi
semesta hari ini.

5--Dapatkan sarapan secukupnya.
Isi perut anda secukupnya. Sarapan yang baik adalah
modal untuk kebugaran tubuh anda sepanjang hari.
Jangan asal kenyang, namun cukupkan
kebutuhan energi dan gizi.

6--Sapalah orang-orang yang anda jumpai.
Terbarkan senyum. Tak peduli apakah matahari bersinar
cerah atau mendung menggayut, sapalah orang-orang yang
anda jumpai. Tanyakan kabar mereka, maka jangan
terkejut jika mereka pun akan membalas senyum anda.

7--Jangan mengeluh
Apa pun yang terjadi, entah itu hari hujan, jalanan
macet, kereta datang terlambat, kendaraan mogok, atau
apa pun yang terjadi, terimalah semua
itu apa adanya. In everything, give thanks.
Selamat bekerja serta selamat bercerah hari.

Share:

Pengorbanan Seorang Ibu

Pengorbanan Seorang Ibu

Jalannya sudah tertatih-tatih, karena usianya sudah lebih dari 70 tahun, sehingga kalau tidak perlu sekali, jarang ia bisa dan mau keluar rumah. Walaupun ia mempunyai seorang anak perempuan, ia harus tinggal di rumah jompo, karena kehadirannya tidak diinginkan. Masih teringat olehnya, betapa berat penderitaannya ketika akan melahirkan putrinya tersebut. Ayah dari anak tersebut minggat setelah menghamilinya tanpa mau bertanggung jawab atas perbuatannya. Di samping itu keluarganya menuntut agar ia menggugurkan bayi yang belum dilahirkan, karena keluarganya merasa malu mempunyai seorang putri yang hamil sebelum nikah, tetapi ia tetap mempertahankannya, oleh sebab itu ia diusir dari rumah orang tuanya.

Selain aib yang harus di tanggung, ia pun harus bekerja berat di pabrik untuk membiayai hidupnya. Ketika ia melahirkan putrinya, tidak ada seorang pun yang mendampinginya. Ia tidak mendapatkan kecupan manis maupun ucapan selamat dari siapapun juga, yang ia dapatkan hanya cemohan, karena telah melahirkan seorang bayi haram tanpa bapak. Walaupun demikian ia merasa bahagia sekali atas berkat yang didapatkannya dari Tuhan di mana ia telah dikaruniakan seorang putri. Ia berjanji akan memberikan seluruh kasih sayang yang ia miliki hanya untuk putrinya seorang, oleh sebab itulah putrinya diberi nama Love - Kasih.

Siang ia harus bekerja berat di pabrik dan di waktu malam hari ia harus menjahit sampai jauh malam, karena itu merupakan penghasilan tambahan yang ia bisa dapatkan. Terkadang ia harus menjahit sampai jam 2 pagi, tidur lebih dari 4 jam sehari itu adalah sesuatu kemewahan yang tidak pernah ia dapatkan. Bahkan Sabtu Minggu pun ia masih bekerja menjadi pelayan restaurant. Ini ia lakukan semua agar ia bisa membiayai kehidupan maupun biaya sekolah putrinya yang tercinta. Ia tidak mau menikah lagi, karena ia masih tetap mengharapkan, bahwa pada suatu saat ayah dari putrinya akan datang balik kembali kepadanya, di samping itu ia tidak mau memberikan ayah tiri kepada putrinya.

Sejak ia melahirkan putrinya ia menjadi seorang vegetarian, karena ia tidak mau membeli daging, itu terlalu mahal baginya, uang untuk daging yang seyogianya ia bisa beli, ia sisihkan untuk putrinya. Untuk dirinya sendiri ia tidak pernah mau membeli pakaian baru, ia selalu menerima dan memakai pakaian bekas pemberian orang, tetapi untuk putrinya yang tercinta, hanya yang terbaik dan terbagus ia berikan, mulai dari pakaian sampai dengan makanan.

Pada suatu saat ia jatuh sakit, demam panas. Cuaca di luaran sangat dingin sekali, karena pada saat itu lagi musim dingin menjelang hari Natal. Ia telah menjanjikan untuk memberikan sepeda sebagai hadiah Natal untuk putrinya, tetapi ternyata uang yang telah dikumpulkannya belum mencukupinya. Ia tidak ingin mengecewakan putrinya, maka dari itu walaupun cuaca di luaran dingin sekali, bahkan dlm keadaan sakit dan lemah, ia tetap memaksakan diri untuk keluar rumah dan bekerja. Sejak saat tersebut ia kena penyakit rheumatik, sehingga sering sekali badannya terasa sangat nyeri sekali. Ia ingin memanjakan putrinya dan memberikan hanya yang terbaik bagi putrinya walaupun untuk ini ia harus bekorban, jadi dlm keadaan sakit ataupun tidaksakit ia tetap bekerja, selama hidupnya ia tidak pernah absen bekerja demi putrinya yang tercinta.

Karena perjuangan dan pengorbanannya akhirnya putrinya bisa melanjutkan studinya di luar kota. Di sana putrinya jatuh cinta kepada seorang pemuda anak dari seorang konglomerat beken. Putrinya tidak pernah mau mengakui bahwa ia masih mempunyai orang tua. Ia merasa malu bahwa ia ditinggal minggat oleh ayah kandungnya dan ia merasa malu mempunyai seorang ibu yang bekerja hanya sebagai babu pencuci piring di restaurant. Oleh sebab itulah ia mengaku kepada calon suaminya bahwa kedua orang tuanya sudah meninggal dunia.

Pada saat putrinya menikah, ibunya hanya bisa melihat dari jauh dan itupun hanya pada saat upacara pernikahan di gereja saja. Ia tidak diundang, bahkan kehadirannya tidaklah diinginkan. Ia duduk di sudut kursi paling belakang di gereja, sambil mendoakan agar Tuhan selalu melindungi dan memberkati putrinya yang tercinta. Sejak saat itu bertahun-tahun ia tidak mendengar kabar dari putrinya, karena ia dilarang dan tidak boleh menghubungi putrinya.

Pada suatu hari ia membaca di koran bahwa putrinya telah melahirkan seorang putera, ia merasa bahagia sekali mendengar berita bahwa ia sekarang telah mempunyai seorang cucu. Ia sangat mendambakan sekali untuk bisa memeluk dan menggendong cucunya, tetapi ini tidak mungkin, sebab ia tidak boleh menginjak rumah putrinya. Untuk ini ia berdoa tiap hari kepada Tuhan, agar ia bisa mendapatkan kesempatan untuk melihat dan bertemu dengan anak dan cucunya, karena keinginannya sedemikian besarnya untuk bisa melihat putri dan cucunya, ia melamar dengan menggunakan nama palsu untuk menjadi babu di rumah keluarga putrinya.

Ia merasa bahagia sekali, karena lamarannya diterima dan diperbolehkan bekerja disana. Di rumah putrinya ia bisa dan boleh menggendong cucunya, tetapi bukan sebagai Oma dari cucunya melainkan hanya sebagai babu dari keluarga tersebut. Ia merasa berterima kasih sekali kepada Tuhan, bahwa ia permohonannya telah dikabulkan.

Di rumah putrinya, ia tidak pernah mendapatkan perlakuan khusus, bahkan binatang peliharaan mereka jauh lebih dikasihi oleh putrinya daripada dirinya sendiri. Di samping itu sering sekali dibentak dan dimaki oleh putri dan anak darah dagingnya sendiri, kalau hal ini terjadi ia hanya bisa berdoa sambil menangis di dlm kamarnya yang kecil di belakang dapur. Ia berdoa agar Tuhan mau mengampuni kesalahan putrinya, ia berdoa agar hukuman tidak dilimpahkan kepada putrinya, ia berdoa agar hukuman itu dilimpahkan saja kepadanya, karena ia sangat menyayangi putrinya.

Setelah bekerja bertahun-tahun sebagai babu tanpa ada orang yang mengetahui siapa dirinya dirumah tersebut, akhirnya ia menderita sakit dan tidak bisa bekerja lagi. Mantunya merasa berhutang budi kepada pelayan tuanya yang setia ini sehingga ia memberikan kesempatan untuk menjalankan sisa hidupnya di rumah jompo.

Puluhan tahun ia tidak bisa dan tidak boleh bertemu lagi dengan putri kesayangannya. Uang pension yang ia dapatkan selalu ia sisihkan dan tabung untuk putrinya, dengan pemikiran siapa tahu pada suatu saat ia membutuhkan bantuannya. Pada tahun lampau beberapa hari sebelum hari Natal, ia jatuh sakit lagi, tetapi ini kali ia merasakan bahwa saatnya sudah tidak lama lagi. Ia merasakan bahwa ajalnya sudah mendekat. Hanya satu keinginan yang ia dambakan sebelum ia meninggal dunia, ialah untuk bisa bertemu dan boleh melihat putrinya sekali lagi. Di samping itu ia ingin memberikan seluruh uang simpanan yang ia telah kumpulkan selama hidupnya, sebagai hadiah terakhir untuk putrinya.

Suhu diluaran telah mencapai 17 derajat di bawah nol dan saljupun turun dengan lebatnya, jangankan manusia anjingpun pada saat ini tidak mau keluar rumah lagi, karena di luaran sangat dingin, tetapi Nenek tua ini tetap memaksakan diri untuk pergi ke rumah putrinya. Ia ingin betemu dengan putrinya sekali lagi yang terakhir kali. Dengan tubuh menggigil karena kedinginan, ia menunggu datangnya bus berjam-jam di luaran. Ia harus dua kali ganti bus, karena jarak rumah jompo tempat di mana ia tinggal letaknya jauh dari rumah putrinya. Suatu perjalanan yang jauh dan tidak mudah bagi seorang nenek tua yang berada dlm keadaan sakit.

Setiba di rumah putrinya dlm keadaan lelah dan kedinginan ia mengetuk rumah putrinya dan ternyata putrinya sendiri yang membukakan pintu rumah gedong di mana putrinya tinggal. Apakah ucapan selamat datang yang diucapkan putrinya? Apakah rasa bahagia bertemu kembali dengan ibunya? Tidak! Bahkan ia ditegor: "Kamu sudah bekerja di rumah kami puluhan tahun sebagai pembantu, apakah kamu tidak tahu bahwa untuk pembantu ada pintu khusus, ialah pintu di belakang rumah!"

"Nak, Ibu datang bukannya untuk bertamu melainkan hanya ingin memberikan hadiah Natal untukmu. Ibu ingin melihat kamu sekali lagi, mungkin yang terakhir kalinya, bolehkah saya masuk sebentar saja, karena di luaran dingin sekali dan sedang turun salju. Ibu sudah tidak kuat lagi nak!" kata wanita tua itu.

"Maaf saya tidak ada waktu, di samping itu sebentar lagi kami akan menerima tamu seorang pejabat tinggi, lain kali saja. Dan kalau lain kali mau datang telepon dahulu, jangan sembarangan datang begitu saja!" ucapan putrinya dengan nada kesal. Setelah itu pintu ditutup dengan keras. Ia mengusir ibu kandungnya sendiri, seperti juga mengusir seorang pengemis.

Tidak ada rasa kasih, jangankan kasih, belas kasihanpun tidak ada. Setelah beberapa saat kemudian bel rumah bunyi lagi, ternyata ada orang mau pinjam telepon di rumah putrinya "Maaf Bu, mengganggu, bolehkah kami pinjam,teleponnya sebentar untuk menelpon ke kantor polisi, sebab di halte,bus di depan ada seorang nenek meninggal dunia, rupanya ia mati kedinginan!"

Wanita tua ini mati bukan hanya kedinginan jasmaniahnya saja, tetapi juga perasaannya. Ia sangat mendambakan sekali kehangatan dari kasih sayang putrinya yang tercinta yang tidak pernah ia dapatkan selama hidupnya. Seorang Ibu melahirkan dan membesarkan anaknya dengan penuh kasih sayang tanpa mengharapkan pamrih apapun juga. Seorang Ibu bisa dan mampu memberikan waktunya 24 jam sehari bagi anak-anaknya, tidak ada perkataan siang maupun malam, tidak ada perkataan lelah ataupun tidak mungkin dan ini 366 hari dlm setahun. Seorang Ibu mendoakan dan mengingat anaknya tiap hari bahkan tiap menit dan ini sepanjang masa. Bukan hanya setahun sekali saja pada hari-hari tertentu. Kenapa kita baru bisa dan mau memberikan bunga maupun hadiah kepada Ibu kita hanya pada waktu hari Ibu saja "Mother's Day" sedangkan di hari-hari lainnya tidak pernah mengingatnya, boro-boro memberikan hadiah, untuk menelpon saja kita tidak punya waktu.

Kita akan bisa lebih membahagiakan Ibu kita apabila kita mau memberikan sedikit waktu kita untuknya, waktu nilainya ada jauh lebih besar daripada bunga maupun hadiah. Renungkanlah: Kapan kita terakhir kali menelpon Ibu? Kapan kita terakhir mengundang Ibu? Kapan terakhir kali kita mengajak Ibu jalan-jalan? Dan kapan terakhir kali kita memberikan kecupan manis dengan ucapan terima kasih kepada Ibu kita? Dan kapankah kita terakhir kali berdoa untuk Ibu kita?

Berikanlah kasih sayang selama Ibu kita masih hidup, percuma kita memberikan bunga maupun tangisan apabila Ibu telah berangkat, karena Ibu tidak akan bisa melihatnya lagi.

When Mother prayed, she found sweet rest,
When Mother prayed, her soul was blest;
Her heart and mind on Christ were stayed,
And God was there when Mother prayed!
Our thanks, O God, for mothers
Who show, by word and deed,
Commitment to Thy will and plan
And Thy commandments heed.
A thousand men may build a city,
but it takes a mother to make a home.
No man is poor who has had a godly mother!

Sumber: Unknown (Tidak Diketahui)
Share:

Pondasi Pertama Kesuksesan

Pondasi Pertama Kesuksesan

Baru-baru ini saya cukup terkejut ketika menerima sms (short message
service) dari seorang sahabat, sebut saja Linda. Ia bertanya apakah bunuh
diri merupakan sebuah tindakan yang bijaksana. "Kak, akankah jiwa orang yang
meninggal karena bunuh diri akan hidup tenang, bahagia serta diterima di
sisi Tuhan?" begitu tulis Linda. Rasa penasaran saya lalu muncul, lalu saya
membalas, "Itu pertanyaan berat dan merupakan misteri Ilahi. Yang pasti
Tuhan itu Maha Pengasih dan hidup manusia adalah karunia cinta-Nya."

Beberapa hari kemudian saya menerima kabar dari kakaknya bahwa Linda
berusaha bunuh diri dengan minum obat tidur. Saat tulisan ini dibuat, Linda
masih terbaring di sebuah rumah sakit di kota Batam. Rupanya gadis yang
dikenal enerjik ini mengalami frustrasi setelah kehilangan orang yang
dikasihinya. Ia kemudian merasa hidupnya hampa dan sia-sia. Ia merasa
hidupnya tidak lagi berguna.

Peristiwa yang dialami Linda sekali lagi membuat saya harus merenungkan
kembali makna hidup ini. Saya masih ingat persis, saat hari-hari pertama
kuliah di Jurusan Teknik Kimia Universitas Parahyangan Bandung.

Saat itu, sang dosen bertanya kepada mahasiswa, "Di mana letak laboratorium
tercanggih di dunia?" Ada yang menjawab universitas X atau institut Y.
Terhadap semua jawaban itu, sang dosen hanya menggeleng sambil tersenyum.
Akhirnya ia menjawab, "Laboratorium kimia tercanggih adalah tubuh manusia.
Semua proses kimia berlangsung secara otomatis tanpa kita sadari. Saat
menarik napas kita memasukkan oksigen dan saat menghembuskan napas, kita
mengeluarkan  karbondioksida."

 Serasa belum puas "ngerjain" mahasiswa, ia kembali bertanya, "Apa karunia
Ilahi yang jarang disyukuri manusia?" Kali ini mahasiswa mencoba lebih
kritis. Terhadap berbagai jawaban mahasiswa, lagi-lagi sang dosen yang telah
berambut putih itu menggeleng sambil menjawab, "Karunia itu bernama
oksigen!"
Ya, oksigen! Mungkin kedengarannya tidak terlalu serius tapi saya pernah
membaca sebuah penelitian yang mengatakan, tanpa
oksigen manusia akan mati dalam waktu 4 menit.

Kisah Linda dan sang dosen tadi seolah-olah hendak mengingatkan kembali saya
bahwa hidup adalah sebuah karunia Ilahi. Bahkan, hidup adalah sebuah
mukjizat! Ketika belajar tentang sistem reproduksi manusia saya baru tahu
kalau setiap kali mengalami ejakulasi, seorang laki-laki akan mengeluarkan
3-5 cc sperma. Dalam setiap cc terkandung lebih dari 20 juta
spermatozoid.

Artinya, dalam setiap kali ejakulasi ada sekitar 100 juta spermatozoid yang
berlomba-lomba untuk mencapai sel telur. Semuanya
berkompetisi dan hanya satu pemenangnya. Itulah pengalaman yang pernah kita
alami. Anda dan saya!
Itulah salah satu tanda bahwa hidup manusia sangat berharga sekaligus tanda
bahwa Anda dan saya dilahirkan untuk sukses. Inilah sukses yang pertama kali
kita capai yakni ketika kita berhasil mengalahkan sekian puluh juta
"saudara-saudara" spermatozoid lainnya. Anda dan saya luar biasa!

Itulah sebabnya saya selalu menegaskan bahwa pondasi pertama kesuksesan
adalah kesadaran bahwa hidup manusia merupakan mukjizat Ilahi.
Bukankah kita sama sekali tidak pernah meminta kepada Sang Pemberi Hidup
agar kita dihadirkan ke dunia ini? Hidup adalah salah satu wujud kemurahan
hati-Nya.

Itulah sebabnya Anda harus kagum kepada diri sendiri dan juga orang lain.
Semua manusia lebih berharga, lebih bernilai, langka dan tak terkira
dibandingkan batu permata yang paling mahal dan paling langka.
Kalau Anda masih kurang yakin, perhatikan fakta-fakta berikut ini:

* Tubuh manusia terdiri dari 200 tulang yang dipahat secara unik dan
memiliki kerja mekanik sempurna; 500 otot dengan miliaran serat otot dan
serat saraf sepanjang kira-kira sebelas kilometer agar semuanya serba
terkoordinasi.
* Mata, telinga, hidung, kulit, dan mulut, masing-masing sangat peka dan
rumit sehingga para ilmuwan pun belum mengetahui sepenuhnya cara kerja
mereka, apalagi menggantikan fungsi-fungsi masing-masing secara cukup
memuaskan.
* Jantung manusia adalah pompa mekanik paling mengagumkan yang pernah
dirancang, dengan detak rata-rata 36 juta kali dalam setahun selama ia masih
hidup.
 * Otak manusia terdiri dari satu triliun sel otak -setara dengan 167 kali
jumlah penduduk bumi- dan setiap selnya mempunyai kemampuan pengolahan yang
lebih hebat daripada PC (personal computer) standar yang semakin diandalkan
manusia.

Meski jelas-jelas manusia adalah makhluk berharga dan kehidupan adalah
sebuah mukjizat toh banyak dari kita yang tidak menyadarinya.
Padahal kesadaran bahwa kita berharga adalah kekuatan yang mampu
menggerakkan kita untuk meraih impian kita, apa pun itu. Kesadaran semacam
ini akan membuat kita mengambil tanggung jawab terhadap hidup kita.
Kesadaran ini mampu membuat kita mengisi hidup dengan kegiatan bermutu
sebagai wujud syukur kita kepada-Nya. Sudahkah kita menyadari semuanya itu?

Sumber: Pondasi Pertama Kesuksesan oleh Paulus Winarto
Share:

puisi2 ...

Love

Cinta itu seperti kupu-kupu. Tambah dikejar, tambah lari. Tapi kalau
dibiarkan terbang, dia akan datang disaat kamu tidak mengharapkannya.
Cinta dapat membuatmu bahagia tapi sering juga bikin sedih, tapi cinta baru
berharga kalau diberikan kepada seseorang yang menghargainya. Jadi jangan
terburu-buru dan pilih yang terbaik.

Cinta bukan bagaimana menjadi pasangan yang "sempurna" bagi seseorang. Tapi
bagaimana menemukan seseorang yang dapat membantumu menjadi dirimu sendiri.

Jangan pernah bilang "I love you" kalau kamu tidak perduli. Jangan pernah
membicarakan perasaan yang tidak pernah ada. Jangan pernah menyentuh hidup
seseorang kalau hal itu akan menghancurkan hatinya. Jangan pernah menatap
matanya kalau semua yang kamu lakukan hanya berbohong.
Hal paling kejam yang seseorang lakukan kepada orang lain adalah
membiarkannya jatuh cinta, sementara kamu tidak berniat untuk
menangkapnya...

Cinta bukan "Ini salah kamu", tapi "Ma'afkan aku". Bukan "Kamu dimana sih?",
tapi "Aku disini". Bukan "Gimana sih kamu?", tapi "Aku ngerti kok".
Bukan "Coba kamu gak kayak gini", tapi "Aku cinta kamu seperti kamu apa
adanya".

Kompatibilitas yang paling benar bukan diukur berdasarkan berapa lama kalian
sudah bersama maupun berapa sering kalian bersama, tapi apakah selama kalian
bersama, kalian selalu saling mengisi satu sama lain dan saling membuat
hidup yang berkualitas.

Kesedihan dan kerinduan hanya terasa selama yang kamu inginkan dan menyayat
sedalam yang kamu ijinkan. Yang berat bukan bagaimana caranya menanggulangi
kesedihan dan kerinduan itu, tapi bagaimana belajar darinya.

Caranya jatuh cinta: jatuh tapi jangan terhuyung-huyung, konsisten tapi
jangan memaksa, berbagi dan jangan bersikap tidak adil, mengerti dan cobalah
untuk tidak banyak menuntut, sedih tapi jangan pernah simpan kesedihan itu.

Memang sakit melihat orang yang kamu cintai sedang berbahagia dengan orang
lain tapi lebih sakit lagi kalau orang yang kamu cintai itu tidak berbahagia
bersama kamu.

Cinta akan menyakitkan ketika kamu berpisah dengan seseorang lebih
menyakitkan apabila kamu dilupakan oleh kekasihMu, tapi cinta akan lebih
menyakitkan lagi apabila seseorang yang kamu sayangi tidak tahu apa yang
sesungguhnya kamu rasakan.

Yang paling menyedihkan dalam hidup adalah menemukan seseorang dan jatuh
cinta, hanya untuk menemukan bahwa dia bukan untuk kamu dan kamu sudah
menghabiskan banyak waktu untuk orang yang tidak pernah menghargainya.
Kalau dia tidak "worth it" sekarang, dia tidak akan pernah "worth it"
setahun lagi ataupun 10 tahun lagi. Biarkan dia pergi...

Sumber: Unknown (Tidak Diketahui)
Share: