Selasa, 16 Februari 2010

Facebook disalah artikan..

akhir-akhir ini,,jejaring facebook lagi booming sekali. Mulai dari anak sd,Smp,sma,anak kuliah sampai orang tua pada main facebook atau lebih sering dikenal dengan FB,.jejaring ini bagus untuk menjalin silahturahmi dengan kawan-kawan lama atau teman-teman baru dari pelosok dunia..tapi akhir-akhir ini jejaring facebook disalah artikan..banyak yang melakukan tindak kejahatan difacebook..seperti melecehkan nama baik,menghina orang,bahkan sekarang banyak anak smp yang kabur bersama pacarnya dari facebook..

Dari berita antara tertulis
Siswi SMP Kabur Bersama Pacar Kenalan Facebook
Selasa, 16 Pebruari 2010 18:21 WIB | Peristiwa | Hukum/Kriminal | Dibaca 274 kali
Ciamis (ANTARA News) - Seorang siswi SMP Negeri 1 Rajadesa, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat dilaporkan kabur diduga bersama pacarnya yang dikenal di jejaring sosial facebook.

Kapolres Ciamis AKBP Agus Santoso SIK didampingi Kabag Binamitra, Kompol H Yudi Saprudin SH, kepada wartawan, Selasa mengatakan korban hilang Nunung Nurhayati (15) siswi kelas 3 SMP warga Kubangsari, Desa Sirnabaya, Kecamatan Rajadesa.

"Dari laporan keluarganya kabur dari sekolahnya dibawa oleh pacarnya yang kenal di facebook," kata Yudi.

Keterangan pihak keluarga korban Nunung menghilang sejak Senin (1/2), dan diketahui kepergiannya disaat jam belajar dengan meminta ijin keluar sekolah sekitar pukul 09.00 WIB.

Kata Yudi, dari laporan keluarga korban, kepergian Nunung dibawa kabur pacarnya bernama Tatang (19) warga Dusun Cigoong, Desa Sirnabaya, masih satu kecamatan dengan korban.

Sejak kehilangannya itu pihak keluarga korban bersama sekolah melakukan pencarian, namun setelah lebih dari dua pekan tidak ditemukan akhirnya melaporkan kejadian kehilangan anak ke Polsek Rajadesa.

"Kami berusaha mencari korban hingga sekarang (Selasa), namun kami akan kroscek dulu kebenarannya, apakah kenalan lewat facebook atau dari SMS, karena ini kasusnya dibawa pacarnya sendiri," kata Yudi.

Namun laporan kehilangan siswi SMP yang diduga kenalan dari jejaring sosial facebook, Yudi mengimbau kepada orang tua murid untuk lebih waspada mengawasi anak-anak gadis.

Ia menyarankan, kepada pihak orang tua agar tidak diberikan handphone mewah dengan fasilitas lengkap jaringan internet, namun jika terlanjur memilikinya orang tua harus pandai membimbingnya.

"Sementara pihak guru juga harus mengawasi murid-muridnya, atau siapa yang menjemput anak didiknya di sekolah, bila perlu tanya dengan jelas identisanya," katanya.(Ant/R009)
COPYRIGHT © 2010

selain itu adlagi berita tentang pencemaran anama baik...
Dikeluarkan Gara-gara Komentar di Facebook

Tanjungpinang, 14 Pebruari 2010 10:36
Empat siswa SMA 4 Tanjungpinang, Kepri, belum lama ini, dikeluarkan dari sekolah, gara-gara berkomentar tidak senonoh terhadap seorang guru perempuan, lewat jejaring sosial Facebook.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang, Ahadi, menilai tindakan sekolah mengembalikan keempat siswanya kepada orangtua mereka masing-masing, sudah sesuai aturan.

Ahadi menilai, keempat siswa kelas 2 IPA berinisial MA, AN, AR dan YK itu sudah keterlaluan karena melakukan posting tulisan yang tidak pantas di Facebook.

"Mereka tidak tahu akibat tindakan mereka itu tersebar luas di dunia maya yang menyebabkan guru tersebut merasa terhina," katanya.

Ahadi menambahkan, dalam tata tertib sekolah sudah dijelaskan seluruh aturan-aturan yang berlaku dan sudah disepakati bersama pihak sekolah dengan orangtua siswa.

"Seluruh guru juga sepakat untuk mengembalikan mereka kepada orang tuanya, karena tindakan mereka bukan sekali itu saja melakukan tindakan yang tidak pantas. Kalau sekali mungkin masih diberikan teguran atau surat peringatan," tegasnya.

Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah SMA 4 Tanjungpinang, Yose Rizal, mengatakan, kata-kata yang ditulis siswanya tersebut di Facebook, menyebut sesuatu yang sensitif bagi seorang perempuan.

"Akibatnya guru yang bersangkutan juga tidak sanggup lagi untuk berhadapan dengan siswa itu," ujarnya.

Dinilai Berlebihan
Wali Kota Tanjungpinang Suryatati A Manan, ketika dimintai komentarya, menilai, tindakan sekolah yang mengeluarkan keempat siswanya karena telah menghina gurunya melalui Facebook, terlalu berlebihan.

"Pihak sekolah sepertinya terlalu berlebihan, anak-anak tersebut juga punya hak untuk belajar," kata Suryatati, usai menghadiri perayaan Tahun Baru Imlek 2561 di Jl Merdeka Tanjungpinang, Minggu dini hari (14/2).

Suryatati mengatakan, seharusnya anak-anak tersebut dibina terlebih dahulu sebelum ada tindakan terakhir yang dilakukan oleh pihak sekolah.

"Saya akan panggil Kepala Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang," kata Suryatati.

Sementara itu, Gubernur Kepulauan Riau, Ismeth Abdullah, engaku belum mengetahui permasalahan adanya empat orang siswa-siswi di SMA 4 Kota Tanjungpinang yang dikeluarkan dari sekolah karena menghina seorang guru perempuan dengan kata-kata kotor, melalui Facebook.

"Saya akan cek dulu, nanti saya akan panggil Wali Kota Tanjungpinang," ujarnya. [TMA, Ant]

Jadi mesti bagaimana kita mencermati masalah sosial yang sedang mewah di Indonesia,,khususnya kaum muda.....
Apakah kita akan mendapat korban-korban baru lagi...
Share:

0 comments:

Posting Komentar