London (ANTARA) - Film "Sang Pemimpi" sekuel "Laskar Pelangi" karya Sutradara Riri Riza merebut juara ketiga "Audience Awards" pada Udine Far East Film Festival, Italia.
"Audience Awards" didasarkan pada jumlah perolehan suara penonton (voting) seusai penayangan film, ujar Counsellor Pensosbud KBRI Roma, Musurifun Lajawa kepada koresponden ANTARA London, Senin.
Musurifun Lajawa mengatakan, gemuruh tepuk tangan dari sedikitnya 1.000 penonton yang memenuhi gedung Teatro Nuova berlantai tiga menjadi pemandangan mengharukan pada hari terakhir festival film di Udine.
Dikatakannya, jepretan kamera para wartawan serta kerumunan penggemar yang meminta tandatangan Riri Riza yang duduk di barisan tengah gedung pertunjukan juga mewarnai penayangan film tersebut.
Sementara itu, Mira Lesmana, sang produser yang mendampingi Riri, mengaku terharu dengan sambutan hangat penonton film "Sang Pemimpi" di Udine.
Udine Far East Film Festival merupakan ajang tahunan film Asia bergengsi di Italia dan tahun ini diikuti sebanyak 72 film pilihan dari Asia, yaitu China, Jepang, Korea, Hong Kong, Indonesia, Philipina, Taiwan, dan Vietnam.
Dua film Indonesia lainnya yang ikut menyedot perhatian penonton pada festival Udine adalah "Srigala Terakhir" karya Upi dan "Identitas" karya Aria Kesumadewa.
Ketika ditanya mengenai perkembangan film Indonesia, Riri mengatakan, sejumlah film Indonesia sudah dapat menyamai film-film Asia lain, termasuk Jepang dan China seperti terbukti dengan unggulnya film-film Indonesia di berbagai festival film Asia dan bahkan festival film internasional.
Film "Sang Pemimpi" tahun ini mengulangi keberhasilan "Laskar Pelangi" yang bertengger pada posisi ketiga Udine Far East Film tahun 2009.
"Sang Pemimpi" juga berhasil memperoleh penghargaan Network for the Promotion of Asia Cinema (NETPAC) Critic Award pada Singapore International Film Festival, ujar Riri.
Menurut Konsultan Far East Film Festival, Paolo Bertolini, film-film yang paling banyak diminati penggemar film di Italia dan juga umumnya di negara lain di Eropa adalah film percintaan (romantik) dan horor.
Namun film "Laskar Pelangi" dan "Sang Pemimpi" serta film drama Indonesia yang berkisah tentang semangat tinggi anak-anak sekolah di daerah terbelakang dalam mengejar mimpi untuk kemajuan juga sangat menarik perhatian penonton.
Riri dan Mira merencanakan akan terus membuat film-film serius dengan memotret budaya dan realitas dalam masyarakat Indonesia yang makin terbuka dalam menghadapi tantangan dunia modern.
Untuk itu, keduannya akan mulai menggarap seri ketiga dari "Laskar Pelangi" berjudul "Edensor" pada paruh kedua tahun 2012.
Menurut rencana, kedua sineas papan atas Indonesia tersebut juga akan menggarap film berjudul "Bumi Manusia" yang dingkat dari Novel terkenal Pramoedya Ananta Tur.
"Bumi Manusia" telah diterbitkan dalam bahasa Italia dengan judul "Questa Terra Delli Uomini" sekitar 10 tahun lalu.
Riri mengharapkan jika filmya selesai dan tampil di Udine Film Festival, maka akan diadakan seminar dan peluncuran kembali novel dalam bahasa Italia.
"Sang Pemimpi" akan mengikuti Stichting Cinema Asia di Amsterdam pada 24-30 Mei 2010 dan mendapat kehormatan untuk ditayangkan sebagai film penutup pada festival film itu.
Kehadiran pada festival film membawa banyak manfaat untuk berbagi pengalaman dalam dunia perfilman sambil memperluas hubungan persahabatan dan kerja sama dengan sesama sineas.
Untuk itu, Riri mengajak sineas Indonesia untuk memanfaatkan peluang berpartisipasi pada berbagai festival film internasional.
"Audience Awards" didasarkan pada jumlah perolehan suara penonton (voting) seusai penayangan film, ujar Counsellor Pensosbud KBRI Roma, Musurifun Lajawa kepada koresponden ANTARA London, Senin.
Musurifun Lajawa mengatakan, gemuruh tepuk tangan dari sedikitnya 1.000 penonton yang memenuhi gedung Teatro Nuova berlantai tiga menjadi pemandangan mengharukan pada hari terakhir festival film di Udine.
Dikatakannya, jepretan kamera para wartawan serta kerumunan penggemar yang meminta tandatangan Riri Riza yang duduk di barisan tengah gedung pertunjukan juga mewarnai penayangan film tersebut.
Sementara itu, Mira Lesmana, sang produser yang mendampingi Riri, mengaku terharu dengan sambutan hangat penonton film "Sang Pemimpi" di Udine.
Udine Far East Film Festival merupakan ajang tahunan film Asia bergengsi di Italia dan tahun ini diikuti sebanyak 72 film pilihan dari Asia, yaitu China, Jepang, Korea, Hong Kong, Indonesia, Philipina, Taiwan, dan Vietnam.
Dua film Indonesia lainnya yang ikut menyedot perhatian penonton pada festival Udine adalah "Srigala Terakhir" karya Upi dan "Identitas" karya Aria Kesumadewa.
Ketika ditanya mengenai perkembangan film Indonesia, Riri mengatakan, sejumlah film Indonesia sudah dapat menyamai film-film Asia lain, termasuk Jepang dan China seperti terbukti dengan unggulnya film-film Indonesia di berbagai festival film Asia dan bahkan festival film internasional.
Film "Sang Pemimpi" tahun ini mengulangi keberhasilan "Laskar Pelangi" yang bertengger pada posisi ketiga Udine Far East Film tahun 2009.
"Sang Pemimpi" juga berhasil memperoleh penghargaan Network for the Promotion of Asia Cinema (NETPAC) Critic Award pada Singapore International Film Festival, ujar Riri.
Menurut Konsultan Far East Film Festival, Paolo Bertolini, film-film yang paling banyak diminati penggemar film di Italia dan juga umumnya di negara lain di Eropa adalah film percintaan (romantik) dan horor.
Namun film "Laskar Pelangi" dan "Sang Pemimpi" serta film drama Indonesia yang berkisah tentang semangat tinggi anak-anak sekolah di daerah terbelakang dalam mengejar mimpi untuk kemajuan juga sangat menarik perhatian penonton.
Riri dan Mira merencanakan akan terus membuat film-film serius dengan memotret budaya dan realitas dalam masyarakat Indonesia yang makin terbuka dalam menghadapi tantangan dunia modern.
Untuk itu, keduannya akan mulai menggarap seri ketiga dari "Laskar Pelangi" berjudul "Edensor" pada paruh kedua tahun 2012.
Menurut rencana, kedua sineas papan atas Indonesia tersebut juga akan menggarap film berjudul "Bumi Manusia" yang dingkat dari Novel terkenal Pramoedya Ananta Tur.
"Bumi Manusia" telah diterbitkan dalam bahasa Italia dengan judul "Questa Terra Delli Uomini" sekitar 10 tahun lalu.
Riri mengharapkan jika filmya selesai dan tampil di Udine Film Festival, maka akan diadakan seminar dan peluncuran kembali novel dalam bahasa Italia.
"Sang Pemimpi" akan mengikuti Stichting Cinema Asia di Amsterdam pada 24-30 Mei 2010 dan mendapat kehormatan untuk ditayangkan sebagai film penutup pada festival film itu.
Kehadiran pada festival film membawa banyak manfaat untuk berbagi pengalaman dalam dunia perfilman sambil memperluas hubungan persahabatan dan kerja sama dengan sesama sineas.
Untuk itu, Riri mengajak sineas Indonesia untuk memanfaatkan peluang berpartisipasi pada berbagai festival film internasional.
0 comments:
Posting Komentar